One fine body…
Adapun prosedur penerimaan pasien Rawat Jalan di RSUD Tenriawaru Bone adalah sebagai berikut:
a. Pasien Baru untuk yang bukan Geriatry (memiliki penyakit kronis) dan disability (yangmempunyai cacat)
1) Setiap pasien yang datang berobat mengambil nomor antrian untuk pasien baru mengambil antrian B.
2) Pasien baru terdiri dari pasien umum, JKN, In-Health dan Jasaraharja , adapun persyaratannya adalah :
• Pasien umum petugas pendaftaran meminta KTP atau identitas lainnya untuk pasien dan diwawancarai oleh petugas.
• Pasien JKN, petugas meminta kartu JKN, foto copy kartu keluarga, foto copy KTP, rujukan dari Puskesmas/Klinik/Rs
lain sesuai dengan domisili pasien atau Puskesmas yang terdekat dengan domisili pasien.
• Untuk Pasien Mandiri In-Health dan Jasa Raharja petugas meminta kartu mandiri inhealt dan surat rukan sedangkan untuk
Jasaraharja harus ada surat jaminan dari jasa raharja, foto copy kartu keluarga dan foto copyKTP.
3) Pasien/penanggungjawab pasien mengisi dan menandatangani formulir general consent.
4) Pasien baru didaftarkan berdasarkan Identitasnya dan di input pada registrasi pasien baru di SIM RS
5) Petugas memberi Antrian poli sesuai dengan poliklinik yang dituju.
6) Petugas pendaftaran menyerahkan kartu berobat yang harus dibawa setiap kali berobat baik sebagai pasien rawat jalan,
rawat inap dan gawat darurat dan berlaku seumur hidupnya.
7) Petugas mengarahkan pasien untuk menunggu dipoliklinik yang dituju untuk pasien umum sedangkan untuk pasien JKN,
In-Health dan Jasaraharja membuat Jaminan/SEP terlebih dahulu kemudian menuju poliklinik yang dituju .
8) Petugas mempersiapkan rekam medis pasien.
9) Petugas retrival mengantarkan berkas rekam medis pasien ke poliklinik yang dituju.
Setelah pasien mendapatkan pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien:
• Bagi pasien umum membayar dikasir,mengambil obat di apotik, dan langsung pulang
• Bagi pasien JKN, In Health dan Jasaraharja megambil obat di apotik dan langsung pulang.
• Pasien perlu rawat inap/ opname
• Pasien dirujuk/dikirim kerumah sakit lain.
Semua berkas Rekam Medis pasien poliklinik dikembalikan Ke Instalasi Rekam Medis kecuali pasien yang harus dirawat
rekam medisnya akan dikirim ke ruang perawatan.
b. Pasien Baru untuk Geriatry (memiliki penyakit kronis) dan disability(yangmempunyai cacat)
1) Setiap pasien geriatry dan disabilitas datang berobat diambilkan nomor antrian (petugas skrining).
2) Petugas mengarahkan pasien geriatry dan disabilitas menunggu di depan poliklinik yang dituju sedangkan keluarga pasien
menuju loket khusus dan diwawancarai oleh petugas.
3) Pasien/penanggung jawab pasien mengisi dan menandatangani formulir general consent.
4) Pasien baru didaftarkan berdasarkan Identitasnya dan di input pada registrasi pasien baru di SIM RS
5) Petugas pendaftaran menyerahkan kartu berobat yang harus dibawa setiap kali berobat baik sebagai pasien rawat jalan,
rawat inap dan gawat darurat dan berlaku seumur hidupnya.
6) Petugas mengarahkan keluarga pasien untuk menunggu di poliklinik yang dituju jika pasien umum, jika pasien JKN Jasaraharja
dan Inhealth petugas menyerahkan kartu JKN, KTP dan KK pasien ke bagian pembuat SEP untuk diterbitkan SEP.
7) Petugas mempersiapkan rekam medis pasien.
8) Petugas retrival mengantarkan berkas rekam medis pasien ke poliklinik yang dituju.
Setelahpasien mendapatkan pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien:
• Bagi pasien umum membayar dikasir,mengambil obat di apotik, dan langsung pulang
• Bagi pasien JKN, In Health dan Jasaraharja megambil obat di apotik dan langsung pulang.
• Pasien perlu rawat inap/ opname
• Pasien dirujuk/dikirim kerumah sakit lain.
c. Pasien Lama untuk yang bukan Geriatry (memiliki penyakit kronis) dan disability (yangmempunyai cacat)
1). Setiap pasien yang datang berobat mengambil nomor antrian kode A untuk pasien lama.
2). Petugas meminta kartu berobat pasien untuk pasien umum sedangkan untuk pasien JKN, Inhelth dan Jasaraharja petugas
meminta Kartu berobat, Kartu JKN, Foto Copy KK/KTP, Kartu Inhelath atau Jaminan Jasaraharja serta rujukan dari
puskesmas/klinik/Rs lain.
3). Apabila pasien tidak membawa kartu berobat maka petugas mencarikan nomor rekam medis pasien melalui data identitas
pasien di aplikasi SIM RS.
4). Petugas mengentry nomor rekam medis pasien ke komputer, seperti contoh dibawah ini:
5). Petugas mencetak antrian sesuai dengan poliklinik yang dituju.
6). Pasien menunggu sementara rekam medisnya dimintakan oleh petugas ke bagian penyimpanan/rekam medis.
7). Petugas menyerahkan Kartu berobat pasien untuk pasien umum sedangkan untuk pasien JKN, Inhelath dan Jasaraharja petugas
membuatkan SEP sesuai dengan tujuan poliklinik yang tertera pada rujukan namun apabila batas berlaku rujukan pasien
habis, maka terlebih dahulu pasien harus memperbaharui rujukan ke puskesmas masing-masing.
8). Petugas mengarahkan pasien ke Poliklinik yang dituju.
9). Petugas retrival mengantarkan rekam medis pasien ke poliklinik masing-masing .
Setelah pasien mendapatkan pelayanan yang cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien:
• Bagi pasien umum membayar dikasir,mengambil obat di apotik, dan langsung pulang
• Bagi pasien JKN, In Health dan Jasaraharja megambil obat di apotik dan langsung pulang.
• Pasien perlu rawat inap/ opname
• Pasien dirujuk/dikirim kerumah sakit lain.
Semua berkas Rekam Medis pasien poliklinik dikembalikan Ke Instalasi Rekam Medis kecuali pasien yang harus dirawat rekam medisnya akan dikirim ke ruang perawatan.
Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap
a. Petugas melayani pasien yang sudah ada pengantar opname dari dokter poliklinik/gawat darurat/dokter praktek swasta ,
Puskesmas dan RS lain.
b. Petugas mengucapkan salam dan mempersilahkan duduk serta menawarkan bantuan yang diperlukan.
c. Petugas meminta/menanyakan pengantar rawat inap pasien.
d. Petugas membaca surat pengantar rawat inap dengan teliti.
e. Petugas menanyakan ke pasien/keluarga pasien metode pembayaran yang akan digunakan pasien.
f. Petugas mengecek tempat yang kemungkinan bisa diisi sesuai dengan diagnosa pasien.
g. Petugas menawarkan kelas yang tersedia sesuai jaminan yang digunakan dan diagnosa pasien sambil
memperlihatkan tarif per hari.
h. Bila ruangan yang diinginkan pasien tidak tersedia, petugas menghubungi ruangan tersebut untuk menanyakan
adakah kemungkinan pasien yang akan pulang.
i. Bila ruangan yang diinginkan pasien tetap tidak tersedia, maka petugas menawarkan alternatif ruangan lain yang tersedia atau
melanjutkan ke alur proses waiting list (daftar tunggu)
j. Bila ruangan yang diinginkan pasien tersedia maka petugas menghubungi ruangan tersebut untuk memberitahukan bahwa akan ada
pasien baru yang akan masuk dengan memberitahukan nama dan diagnosa pasien.
k. Bila ruangan yang diinginkan sudah disepakati, maka pasien/keluarga dianjurkan untuk mengisi data pasien dan penanggungjawab
pasiendengan lengkap sesuai dengan identitas pasien (KTP, SIM dll).
l. Petugas membuatkan kartu control pasien jika pasien baru berobat dan mencetak gelang pasien, namun apabila pasien lama
petugas mengambil berkas pasien yang terdahulu (apabila dokter memintanya) atau menyatukan berkas rawat jalan
jika pasien berasal dari poliklinik kemudian mencetak gelang passion.
m. Petugas menginput data pasien ke SIM RS.
n. Petugas memberi informasi tentang :
- Persyaratan dirawat/jaminan rawat inap
- Pelayanan yang ditawarkan
- Tata tertib dan peraturan di rumah sakit
- Perkiraan/estimasi biaya
- Hak dan kewajiban
o. Keluarga pasien/pasien menandatangani formulir persetujuan umum/general consent.
p. Petugas menyusun berkas rekam medis pasien
q. Bila berkas sudah siap dan pasien siap diantar oleh petugas maka petugas menginformasikan ke ruangan yang dituju bahwa
pasien siap diantar petugas memasang gelang pasien dan mengantar pasien ke ruangan yang dituju.
Bentuk-bentuk tes dalam medical check up sangat bervariasi. Tes yang dilakukan akan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah beberapa tes atau pemeriksaan yang dapat dilakukan dalam medical check up:
Pada tahap awal medical check up, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.
Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gaya hidup, seperti pola makan, intensitas olahraga, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Tanda-tanda vital yang diperiksa dalam medical check up di antaranya:
Pada saat pemeriksaan fisik, pasien akan diminta untuk berdiri, duduk, atau berbaring, tergantung pada bagian tubuh yang akan diperiksa.
Pemeriksaan fisik biasanya dimulai dengan mengukur berat dan tinggi badan pasien, untuk mengetahui apakah pasien kekurangan atau kelebihan berat badan Setelah itu, dokter akan memeriksa seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki.
Dalam pemeriksaan menyeluruh, dokter mungkin akan mengawalinya dengan melihat apakah ada kelainan di kulit, rambut, atau kuku, serta menekan atau mengetuk bagian tubuh tertentu. Bila muncul nyeri saat bagian tubuh tertentu ditekan atau diketuk, beri tahu hal tersebut kepada dokter.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa mata, hidung, telinga, hingga organ. Dokter akan menggunakan alat bantu yang disebut otoskop untuk memeriksa kondisi telinga dan stetoskop guna mendengar bunyi jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Pada pemeriksaan kekuatan otot, diperlukan kerja sama dari pasien untuk melakukan gerakan tertentu sesuai arahan dokter. Bila kurang mengerti dengan arahan yang diberikan, jangan ragu untuk bertanya.
Kondisi kelamin juga akan diperiksa dalam pemeriksaan fisik. Pada laki-laki, penis dan testis akan diperiksa untuk mendeteksi infeksi, peradangan, atau perubahan ukuran. Sementara untuk memeriksa prostat, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur guna mendeteksi ada tidaknya pembesaran ukuran kelenjar prostat.
Pada wanita, organ panggul yang meliputi vagina, vulva, serviks, ovarium, dan rahim, akan diperiksa untuk mendeteksi infeksi menular seksual atau gangguan kesehatan lain.
Sementara itu, untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara, dokter akan melihat dan menekan area payudara. Dokter juga bisa memeriksa kondisi kelenjar getah bening dengan meraba area lipatan, seperti ketiak atau lipat paha, untuk mengetahui tanda-tanda benjolan pada area tersebut.
Selain pemeriksaan di atas, beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini juga dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosis:
Sebenarnya tidak ada rangkaian tes yang pasti dalam melakukan medical check up. Namun, pemeriksaan ini dimulai
dengan melakukan pemeriksaan BMI atau indeks massa tubuh.
Tes BMI adalah prosedur dengan mengukur dan mengaitkan tinggi dan berat badan. Lalu, tim medis juga akan melakukan pemeriksaan lain guna memastikan kondisi kesehatan pasien. Beberapa pemeriksaan lainnya, termasuk:
Ekokardiografi (EKG) adalah tes menggunakan alat khusus untuk mengamati kondisi jantung, termasuk struktur
dan fungsinya.
Cara kerjanya dengan mengeluarkan gelombang suara ultrasonik, sehingga menghasilkan gambar (ekokardiogram)
yang menunjukkan kondisi jantung.
Tes ini mampu menilai fungsi dan struktur jantung secara langsung dan akurat. Bahkan, kamu bisa mengetahui
gerakan katup jantung, dinding jantung, dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.
Jenis pemeriksaan ini menggunakan sinar X atau sinar radioaktif untuk memberikan informasi mengenai suatu
penyakit lewat foto atau gambar. Pemeriksaan radiologi dapat mendeteksi beberapa penyakit, seperti kanker,
tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru-paru, gangguan pada tulang atau sendi.
Pemeriksaan ini bisa mengetahui kondisi pembuluh darah, hati, ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening,
saluran pencernaan, dan saluran reproduksi.
Tes laboratorium terdiri dari beberapa jenis pemeriksaan berikut:
Pengujian atau pemeriksaan hematologi, untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih,
trombosit, dan berbagai hal mengenai sel serta organ pembentuk darah. Tes urine, untuk mengetahui kandungan
dalam urine, seperti warna, pH, protein atau albumin, gula, bilirubin, dan darah.Pemeriksaan tinja, untuk
mengetahui warna dan konsistensi.
Salah satu pemeriksaan yang tidak kalah penting adalah cek kolesterol. Normalnya berada di bawah 200 miligram
per desiliter (mg/dL). Selain itu, pastikan tekanan darah berada di kisaran 120/80.
Kolesterol tinggi adalah gangguan yang terjadi akibat mengonsumsi makanan tinggi lemak. Hati-hati, karena
kebiasaan tidak sehat ini dapat memicu masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.
Selain memeriksa kadar kolesterol, penting untuk memeriksa gula darah agar terhindar dari diabetes. Namun,
sebelum menjalankan pemeriksaan ini biasanya kamu perlu berpuasa minimal delapan 8.
Normalnya berada di kisaran 70-100 miligram per desiliter (mg/dL). Sementara prediabetes, angkanya 100-125 mg/dL.
Kamu tergolong mengidap diabetes jika kadar gula lebih dari 126 mg/dL.
Uji fungsi hati akan dokter lakukan dengan memeriksa kadar enzim dan protein yang terdapat di dalam sampel darah.
Tujuan pemeriksaan tes MCU ini adalah mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver.
Selain itu, kegunaan lain tes MCU adalah menilai efektivitas, memantau efek samping pengobatan, dan memeriksa
seberapa parah kerusakan yang telah terjadi pada organ hati.
Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan untuk seseorang yang kecanduan alkohol, mengidap anemia, obesitas,
mengidap penyakit kandung empedu, atau mengonsumsi obat-obatan yang berisiko merusak hati.
Apa itu MCU pada fungsi ginjal? Ada 4 jenis pemeriksaan untuk memeriksa fungsi ginjal, yaitu ureum, tes urine,
laju filtrasi glomerulus, dan kreatinin darah. Berikut keempat fungsi masing-masing pemeriksaan:
Ureum atau blood urea nitrogen (BUN). Tes ini akan menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan
sisa zat metabolisme protein.
Tes urine. Kandungan protein dan darah dalam urine bisa menandakan adanya penurunan fungsi ginjal. Nah, tes
urine dapat kamu gunakan untuk mendeteksi protein maupun darah. Laju filtrasi glomerulus. Kegunaan pemeriksaan
ini yaitu untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam tubuh.
Kreatinin darah. Fungsi tes MCU ini adalahmenentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin merupakan zat sisa
hasil pemecahan otot yang akan tubuh buang melalui ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi
tanda adanya gangguan pada ginjal.
Anamnesis adalah pengambilan riwayat medis pribadi pasien. Dokter akan mengajukan pertanyaan kepada pasien
tentang penyakit, keluhan, dan gangguan saat ini dan perjalanannya.
Pasien juga harus memberikan perincian tentang kondisi kehidupan mereka saat ini. Misalnya, perokok atau bukan
perokok, serta ada atau tidaknya penyakit ganas yang menyerang anggota keluarga.
Apa itu mcu tes bone density? Prosedur ini bertujuan untuk mengukur kepadatan mineral tulang. Gunanya adalah
mengevaluasi kesehatan tulang dan mengetahui potensi osteoporosis atau risiko tulang rapuh (osteopenia).
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah melakukan penilaian menyeluruh terhadap kondisi mulut pasien. Tes juga dapat
mendeteksi masalah gigi dan mulut, serta memberikan rekomendasi perawatan atau tindakan yang kamu butuhkan.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mendeteksi dini atau mencegah perkembangan kanker usus besar, atau polip usus
besar yang dapat berkembang menjadi kanker di masa depan.
Tim medis melakukan pemeriksaan ini dengan prosedur pap smear. Tujuannya untuk mencegah perkembangan sel kanker.
Untuk memaksimalkan hasilnya, kamu bisa melakukan suntik HPV 3 kali dosis.
Saat melakukan MCU, kamu juga perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kulit ke dokter spesialis kulit. Ada
baiknya memastikan perubahan yang ada pada kulit. Contohnya seperti munculnya tahi lalat, bintik-bintik, dan
tanda lain pada kulit.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah perkembangan kanker kulit sejak dini. Dengan begitu,
pengobatan akan menjadi lebih mudah dilakukan.
Pemeriksaan audiometri adalah jenis tes untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan pendengaran
sensorineural atau kerusakan saraf. Selain itu, audiometri juga dapat mendeteksi ada tidaknya kerusakan pada
gendang telinga.
Tes urine juga termasuk salah satu pemeriksaan MCU. Prosedur medis ini dilakukan untuk mendeteksi gangguan
ginjal, infeksi saluran kemih, diabetes, kehamilan, dan penyalahgunaan zat.
No. |
JENIS TINDAKAN |
TARUF (Rp) |
KET |
1 |
Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) |
50.000,00 |
Perpasien |
2 |
Surat Keterangan PCR |
350.000,00 |
Perpasien |
3 |
Surat Keterangan Rapid Test Antigen |
195.000,00 |
Perpasien |
4 |
Surat Keterangan Bebas Narkoba |
215.000,00 |
Perpasien |
5 |
Surat Keterangan Berbadan Sehat Rohani / Jiwa |
300.000,00 |
Perpasien |
6 |
Surat Keterangan Buta Warna |
50.000,00 |
Perpasien |
7 |
Surat Keterangan THT |
330.000,00 |
Audimetri, garputala, pemeriksaan dokter |
8 |
Surat Keterangan Bebas Penyakit Menular |
350.000,00 |
Pemeriksaan Sifilis, hepatitis, hiv, konsul dokter umum |
9 |
Surat Keterangan Tidak Hamil |
335.000,00 |
USG, plano Test, Keterangan Dokter |
Bentuk-bentuk tes dalam medical check up sangat bervariasi. Tes yang dilakukan akan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah beberapa tes atau pemeriksaan yang dapat dilakukan dalam medical check up:
Pada tahap awal medical check up, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.
Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gaya hidup, seperti pola makan, intensitas olahraga, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Tanda-tanda vital yang diperiksa dalam medical check up di antaranya:
Pada saat pemeriksaan fisik, pasien akan diminta untuk berdiri, duduk, atau berbaring, tergantung pada bagian tubuh yang akan diperiksa.
Pemeriksaan fisik biasanya dimulai dengan mengukur berat dan tinggi badan pasien, untuk mengetahui apakah pasien kekurangan atau kelebihan berat badan Setelah itu, dokter akan memeriksa seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki.
Dalam pemeriksaan menyeluruh, dokter mungkin akan mengawalinya dengan melihat apakah ada kelainan di kulit, rambut, atau kuku, serta menekan atau mengetuk bagian tubuh tertentu. Bila muncul nyeri saat bagian tubuh tertentu ditekan atau diketuk, beri tahu hal tersebut kepada dokter.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa mata, hidung, telinga, hingga organ. Dokter akan menggunakan alat bantu yang disebut otoskop untuk memeriksa kondisi telinga dan stetoskop guna mendengar bunyi jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Pada pemeriksaan kekuatan otot, diperlukan kerja sama dari pasien untuk melakukan gerakan tertentu sesuai arahan dokter. Bila kurang mengerti dengan arahan yang diberikan, jangan ragu untuk bertanya.
Kondisi kelamin juga akan diperiksa dalam pemeriksaan fisik. Pada laki-laki, penis dan testis akan diperiksa untuk mendeteksi infeksi, peradangan, atau perubahan ukuran. Sementara untuk memeriksa prostat, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur guna mendeteksi ada tidaknya pembesaran ukuran kelenjar prostat.
Pada wanita, organ panggul yang meliputi vagina, vulva, serviks, ovarium, dan rahim, akan diperiksa untuk mendeteksi infeksi menular seksual atau gangguan kesehatan lain.
Sementara itu, untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara, dokter akan melihat dan menekan area payudara. Dokter juga bisa memeriksa kondisi kelenjar getah bening dengan meraba area lipatan, seperti ketiak atau lipat paha, untuk mengetahui tanda-tanda benjolan pada area tersebut.
Selain pemeriksaan di atas, beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini juga dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosis:
Sebenarnya tidak ada rangkaian tes yang pasti dalam melakukan medical check up. Namun, pemeriksaan ini dimulai
dengan melakukan pemeriksaan BMI atau indeks massa tubuh.
Tes BMI adalah prosedur dengan mengukur dan mengaitkan tinggi dan berat badan. Lalu, tim medis juga akan melakukan pemeriksaan lain guna memastikan kondisi kesehatan pasien. Beberapa pemeriksaan lainnya, termasuk:
Ekokardiografi (EKG) adalah tes menggunakan alat khusus untuk mengamati kondisi jantung, termasuk struktur
dan fungsinya.
Cara kerjanya dengan mengeluarkan gelombang suara ultrasonik, sehingga menghasilkan gambar (ekokardiogram)
yang menunjukkan kondisi jantung.
Tes ini mampu menilai fungsi dan struktur jantung secara langsung dan akurat. Bahkan, kamu bisa mengetahui
gerakan katup jantung, dinding jantung, dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.
Jenis pemeriksaan ini menggunakan sinar X atau sinar radioaktif untuk memberikan informasi mengenai suatu
penyakit lewat foto atau gambar. Pemeriksaan radiologi dapat mendeteksi beberapa penyakit, seperti kanker,
tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru-paru, gangguan pada tulang atau sendi.
Pemeriksaan ini bisa mengetahui kondisi pembuluh darah, hati, ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening,
saluran pencernaan, dan saluran reproduksi.
Tes laboratorium terdiri dari beberapa jenis pemeriksaan berikut:
Pengujian atau pemeriksaan hematologi, untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih,
trombosit, dan berbagai hal mengenai sel serta organ pembentuk darah. Tes urine, untuk mengetahui kandungan
dalam urine, seperti warna, pH, protein atau albumin, gula, bilirubin, dan darah.Pemeriksaan tinja, untuk
mengetahui warna dan konsistensi.
Salah satu pemeriksaan yang tidak kalah penting adalah cek kolesterol. Normalnya berada di bawah 200 miligram
per desiliter (mg/dL). Selain itu, pastikan tekanan darah berada di kisaran 120/80.
Kolesterol tinggi adalah gangguan yang terjadi akibat mengonsumsi makanan tinggi lemak. Hati-hati, karena
kebiasaan tidak sehat ini dapat memicu masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.
Selain memeriksa kadar kolesterol, penting untuk memeriksa gula darah agar terhindar dari diabetes. Namun,
sebelum menjalankan pemeriksaan ini biasanya kamu perlu berpuasa minimal delapan 8.
Normalnya berada di kisaran 70-100 miligram per desiliter (mg/dL). Sementara prediabetes, angkanya 100-125 mg/dL.
Kamu tergolong mengidap diabetes jika kadar gula lebih dari 126 mg/dL.
Uji fungsi hati akan dokter lakukan dengan memeriksa kadar enzim dan protein yang terdapat di dalam sampel darah.
Tujuan pemeriksaan tes MCU ini adalah mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver.
Selain itu, kegunaan lain tes MCU adalah menilai efektivitas, memantau efek samping pengobatan, dan memeriksa
seberapa parah kerusakan yang telah terjadi pada organ hati.
Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan untuk seseorang yang kecanduan alkohol, mengidap anemia, obesitas,
mengidap penyakit kandung empedu, atau mengonsumsi obat-obatan yang berisiko merusak hati.
Apa itu MCU pada fungsi ginjal? Ada 4 jenis pemeriksaan untuk memeriksa fungsi ginjal, yaitu ureum, tes urine,
laju filtrasi glomerulus, dan kreatinin darah. Berikut keempat fungsi masing-masing pemeriksaan:
Ureum atau blood urea nitrogen (BUN). Tes ini akan menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan
sisa zat metabolisme protein.
Tes urine. Kandungan protein dan darah dalam urine bisa menandakan adanya penurunan fungsi ginjal. Nah, tes
urine dapat kamu gunakan untuk mendeteksi protein maupun darah. Laju filtrasi glomerulus. Kegunaan pemeriksaan
ini yaitu untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam tubuh.
Kreatinin darah. Fungsi tes MCU ini adalahmenentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin merupakan zat sisa
hasil pemecahan otot yang akan tubuh buang melalui ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi
tanda adanya gangguan pada ginjal.
Anamnesis adalah pengambilan riwayat medis pribadi pasien. Dokter akan mengajukan pertanyaan kepada pasien
tentang penyakit, keluhan, dan gangguan saat ini dan perjalanannya.
Pasien juga harus memberikan perincian tentang kondisi kehidupan mereka saat ini. Misalnya, perokok atau bukan
perokok, serta ada atau tidaknya penyakit ganas yang menyerang anggota keluarga.
Apa itu mcu tes bone density? Prosedur ini bertujuan untuk mengukur kepadatan mineral tulang. Gunanya adalah
mengevaluasi kesehatan tulang dan mengetahui potensi osteoporosis atau risiko tulang rapuh (osteopenia).
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah melakukan penilaian menyeluruh terhadap kondisi mulut pasien. Tes juga dapat
mendeteksi masalah gigi dan mulut, serta memberikan rekomendasi perawatan atau tindakan yang kamu butuhkan.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mendeteksi dini atau mencegah perkembangan kanker usus besar, atau polip usus
besar yang dapat berkembang menjadi kanker di masa depan.
Tim medis melakukan pemeriksaan ini dengan prosedur pap smear. Tujuannya untuk mencegah perkembangan sel kanker.
Untuk memaksimalkan hasilnya, kamu bisa melakukan suntik HPV 3 kali dosis.
Saat melakukan MCU, kamu juga perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kulit ke dokter spesialis kulit. Ada
baiknya memastikan perubahan yang ada pada kulit. Contohnya seperti munculnya tahi lalat, bintik-bintik, dan
tanda lain pada kulit.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah perkembangan kanker kulit sejak dini. Dengan begitu,
pengobatan akan menjadi lebih mudah dilakukan.
Pemeriksaan audiometri adalah jenis tes untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan pendengaran
sensorineural atau kerusakan saraf. Selain itu, audiometri juga dapat mendeteksi ada tidaknya kerusakan pada
gendang telinga.
Tes urine juga termasuk salah satu pemeriksaan MCU. Prosedur medis ini dilakukan untuk mendeteksi gangguan
ginjal, infeksi saluran kemih, diabetes, kehamilan, dan penyalahgunaan zat.
No. |
JENIS TINDAKAN |
TARUF (Rp) |
KET |
1 |
Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) |
50.000,00 |
Perpasien |
2 |
Surat Keterangan PCR |
350.000,00 |
Perpasien |
3 |
Surat Keterangan Rapid Test Antigen |
195.000,00 |
Perpasien |
4 |
Surat Keterangan Bebas Narkoba |
215.000,00 |
Perpasien |
5 |
Surat Keterangan Berbadan Sehat Rohani / Jiwa |
300.000,00 |
Perpasien |
6 |
Surat Keterangan Buta Warna |
50.000,00 |
Perpasien |
7 |
Surat Keterangan THT |
330.000,00 |
Audimetri, garputala, pemeriksaan dokter |
8 |
Surat Keterangan Bebas Penyakit Menular |
350.000,00 |
Pemeriksaan Sifilis, hepatitis, hiv, konsul dokter umum |
9 |
Surat Keterangan Tidak Hamil |
335.000,00 |
USG, plano Test, Keterangan Dokter |
RSUD Tenriawaru dilengkapi dengan berbagai layanan yang siap melayani Anda selama 24 jam tanpa henti. Ada layanan Laboratorium yang melayani permintaan pemeriksaan dari internal maupun rujukan dari luar RSUD Tenriawaru dan ada juga Instalasi Gawat Darurat (IGD), yang siap melayani pasien dengan ketersediaan dokter IGD dan paramedik setiap saat.
Selain Laboratorium dan IGD, ada juga layanan lainnya seperti, Ambulans, layanan Farmasi dengan apoteker-apoteker profesional dan kompeten di bidangnya, dan juga layanan Radiologi yang merupakan sarana penunjang medis untuk membantu dokter dalam merawat pasien dengan memberikan pelayanan pencitraan diagnostik (Diagnostic Imaging).
Medical Check Up diawali dengan tanya jawab, yang meliputi keluhan, riwayat penyakit, dan gaya hidup pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital tubuh, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan detak jantung, dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi fisik secara umum.Tujuan dan Indikasi Medical Check Up
Medical check up dapat membantu dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Berikut ini adalah tujuan dilakukannya medical check up:
1. Mengetahui gangguan kesehatan yang mungkin diderita pasien agar dapat tertangani lebih awal
2. Mendeteksi penyakit yang tidak disertai gejala
3. Menilai risiko penyakit yang mungkin bisa muncul di kemudian hari
4. Mendorong pasien untuk beralih ke gaya hidup sehat
5. Memastikan kondisi kesehatan pasien sebelum menjalani pengobatan tertentu
Walau tidak diwajibkan, medical check up dianjurkan untuk dilakukan secara rutin, terutama jika pasien memiliki faktor risiko terhadap penyakit tertentu. Melalui pemeriksaan ini, pasien juga dapat berkonsultasi kepada dokter mengenai kondisi kesehatannya tanpa harus menunggu timbulnya gejala penyakit.
Medical check up disarankan untuk dilakukan setiap 1 tahun sekali, terutama bagi orang yang berusia di atas 50 tahun. Sementara untuk pasien yang sedang menjalani pengobatan, medical check up bisa dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter.
© 2019-2024 RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE - All Rights Reserved